Free Lines Arrow

Wednesday, 8 January 2014

Sejarah Doc Martens



Sejarah Dr. Martens sendiri dimulai pada masa Perang Dunia II berlangsung. Ketika seorang dokter tentara Jerman, Klaus Martens, yang sedang cuti dari medan pertempuran, mengalami cedera saat sedang bermain ski di pegunungan Alpen Bavaria. Saat pemulihan cedera, ia mendapatkan boot tentara , penyebab cedera, karena alas kaki yang dipakainya sangat tidak nyaman. Kemudian ia mengganti dengan kulit yang lebih lembut dan sol yang lebih empuk dengan bantalan udara. Ketika perang berakhir, Klaus mulai memproduksi boot buatan untuk dipakai sendiri.


Pada tahun 1960, sebuah perusahaan bernama Griggs Group membeli lisensi sepatu untuk dipasarkan di Inggris /UK. Perusahaan ini melakukan sedikit perbaikan dalam desainnya, membuat ciri khas berupa jahitan sol sepatu dengan benang warna kuning, dan melabeli sol dengan nama trade mark ‘Airwair’, lalu mulai memproduksi sepatu boot ini. Disinilah titik penting dalam sejarah sepatu sang dokter: Boot klasik Docmart-1490 untuk pertama kalinya menginjak pasar London.

Lalu pada tahun 70-an sepatu ini makin populer karena banyak artis Punk Rock, Ska, Psychobillies, Goths, Industrialis, hardcore, straight-edge, Glam, bahkan New Wave yg memakainya. Dengan bantuan musisi-musisi itu, long-march yg dilakukan Docmart dari kota London menyebar ke seluruh dataran Inggris dan Eropa, lalu ke menginvasi dunia.

Puncaknya di tahun 1900-an, sepatu Docmart berkembang menjadi trend yg menjangkiti semua orang, bukan hanya sub-kultur Punk saja. Ia menjadi industri besar. Alhasil, sebagian komunitas Skinhead sejati yg identik dengan spirit anti kemapanan dan anti kapitalisme mulai mempertanyakan brand sang dokter. Sebagian dari mereka mulai beralih ke merk pesaing Docmart, seperti Grinder, Ranger, Gripfast, dsb.

Dr Martens disponsori Rushden & Diamonds F.C.  di tahun 1998-2003. Dan pada tahun 2001 mulai diberi nama Airwair Stand. Pada tahun 2000-an, Dr Martens dijual secara eksklusif di bawah nama AirWair, dan dibuat dalam puluhan model yang berbeda, termasuk sepatu hitam konvensional, sandal dan sepatu berujung baja (steel toe). 

Pada tanggal 1 April 2003, di bawah tekanan dari penjualan menurun, perusahaan Dr Martens menghentikan semua produksi di Inggris. dan produksi pindah ke China dan Thailand. Dengan perubahan ini juga datang akhir produk vegan-friendly perusahaan non-kulit, yang diproduksi sejak awal 1990-an. Pada tahun 2007, perusahaan mulai memproduksi sepatu lagi di Inggris, di Pabrik Lane Cobbs di Wollaston. Produk ini merupakan bagian dari baris "Vintage", perusahaan yang mengiklankan sebagai dibuat untuk spesifikasi asli. 

No comments:

Post a Comment